SEDEKAH BUBUH-BUBUH

Watini 16 April 2025 16:01:55 WIB

Selasa Pahing, 15 April 2025, menjadi sebuah hari dimana masyarakat Padukuhan Karang, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul melaksanakan suatu ritual adat demi melestarikan budaya turun temurun dari nenek moyang  yang dikenal dengan “Sedekah Bubuh-bubuh Tanjung Kesirat”.  Sedekah Bubuh-bubuh mempunyai makna ucapan syukur kepada Sang Pencipta atas berkah dan karunia yang telah diperoleh selama satu tahun oleh para petani maupun nelayan khususnya dan masyarakat Padukuhan Karang, Kalurahan Girikarto pada umumnya. Selain ucapan syukur Sedekah Bubuh-Bubuh Tanjung Kesirat juga merupakan pemanjatan doa atau harapan semoga di tahun-tahun yang akan datang berkah dan karunia melimpah serta terjaga kesehatan, keselamatan, kesejahteraan seluruh warga masyarakat.

Rangkaian acara Sedekah Bubuh-Bubuh Tanjung Kesirat diawali dengan pemanjatan doa agar acara berjalan lancar mulai dari pembukaan sampai diakhir acara. Inti daripada Sedekah Bubuh-Bubuh Tanjung Kesirat  adalah Prosesi Kirab sesaji oleh para bregada Kasatrian yang diikuti oleh seluruh warga masyarakat dengan berjalan kaki. Kirab sesaji ini menuju tiga titik diawali dari titik nol tempat pembukaan acara menuju titik yang disebut “Tunggak Kambil” atau dalam bahasa indonesia adalah pangkal pohon kelapa, titik kedua yaitu Gua Pertapan ditempat ini biasanya dilakukan ritual permohonan atau pemanjatan doa, titik ketiga adalah Tanjung Kesirat itu sendiri. Di titik Tanjung Kesirat sesajen di tempatkan di tempat yang telah dipersiapkan satu hari sebelumnya, kemudian pemanjatan doapun dilangsungkan dengan dipimpin oleh Juru Kunci Tanjung Kesirat Kismo Sumarno. Setelah pemanjatan doa selesai sesajen di larung ke laut menggunakan tali.

Dokumen Lampiran : SEDEKAH BUBUH-BUBUH


Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar