Kemeriahan Sedekah Labuh desa Girikarto 2017

Pelayanan 14 November 2017 12:36:18 WIB

Girikarto(SIDA).Bulan November ini Desa Girikarto menggelar banyak acara dari lomba sampai dengan Sedekah Labuh.Sedekah labuh salah satu prosesi tradisional yang masih dilestarikan oleh masyarakat desa Girikarto.Sebuah tradisi sebagai wujud rasa syukur akan musim tanam tahun ini.Saat ini desa Girikarto sudah memasuki musim hujan yang ditandai dengan kegiatan warga masyarakat desa Girikarto yang sudah mulai sibuk menanam berbagai tanaman palawija.Sedelah labuh sendiri adalah sebagai bentuk mengharap berkah kepada Tuhan YME agar musim tanam tahun ini hasil yang didapat nanti bisa lebih baik daripada tahun kemarin.

Sedekah labuh dimulai dengan melakukan kenduri di masing-masing padukuhan yang ada di desa Girikarto.Kemudian semua padukuhan yang ada mengirimkan masing-masing nasi tumpeng untuk acara utama sedekah labuh di balai desa Girikarto.Di sela-sela acara juga ada pertunjukan kesenian daerah lokal seperti jathilan,reog dan karawitan.Tepat pukul 15.00 WIB diadakan upacara adat merti desa yang dipimpin langsung oleh kepala desa Girikarto.Rangkaian acara ditutup dengan pementasan kesenian wayang kulit dengan dalang Ki Simoen dari Paliyan.Antusias warga untuk menyaksikan acara sedekah labuh juga luar biasa,tua muda tumpah ruah dihalaman balai desa Girikarto untuk menyaksikan semua rangkaian upacara.

Hadir dalam acara sedekah labuh perwakilan dari Dinas Kebudayaan Provinsi Yogyakarta yang dalam sambutannya di acara upacara adat merti desa mengapresiasi semangat dan usaha warga masyarakat desa Girikarto untuk terus melestarikan budaya daerah.Beliau juga mendukung penuh semua kegiatan yang dilakukan desa untuk menjaga kebudayaan agar tetap lesatri dan terjaga sehingga menjadi warisan yang tidak ternilai bagi generasi yang akan datang.Hadir juga dalam rangkaian acara sedekah labuh ini Camat Panggang beserta muspika,perwakilan dari Polsek dan juga dari Koranmil Panggang.Semoga dengan terus menjaga adat dan tradisi leluhur kita bisa lebih menghargai kekayaan budaya yang ada.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar