Tradisi Ruwahan
Pelayanan 26 Mei 2016 12:36:36 WIB
Masuk bulan ruwah, warga masyarakat sudah mulai mencari hari untuk bikin apem. Kenduri ruwahan ini hampir tiap hari diadakan di tiap rumah yang berbeda, kadang ada dalam satu malam ada 3 kendurenan. Hari yang diambil untuk kenduren ini adalah hari kematian atau Nas orang – orang terdekat yang telah tiada. Dengan maksud mendoakan arwah – arwah keluarga. Kenduren ini diawalai dengan membakar kemenyan dan melemparkan apem ke atas genteng kemudian baru memulai kenduren.
Dan ada beberapa dusun yang melakukan ruwahan dengan membacakan surat Yassin, kebiasaan yang seperti baik. Karena budaya Jawa dipadukan dengan ajaran agama Islam. Jika ada beberapa tempat mengadakan ruwahan maka pembacaan Yassin sampai tengah malam. (hny)
Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Statistik Kunjungan
| Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
| Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
| Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Penyaluran insentif RT RW
- Penyaluran Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Kalurahan Girikarto
- Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) Periode November 2025
- Pembinaan Kader Tribina
- Pelaksanaan Apel kerja Pamong Kalurahan Girikarto
- Desk APBKal tahun 2026
- Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Kenakalan Remaja















